Thursday, September 26, 2013
BERDOA MENANGIS TERASA KHUSYUK ?
Dengan menangis meneteskan air mata, seolah olah doa terasa Khusuk, dan Tuhan Menjadi Iba,
Tuhan Diam, bukanlah figuran seperti manusia yang punya keterbatasan, 

Beliau bebas dari rasa suka dan duka seperti halnya Para yogi dan Para maha rsi, bebas dari Duka saat bersedih apalagi keterikatan dunia material tanpa memandang mahkluk hidup/ Pilih kasih karena Rshi agung memandang sebagai sang Roh bukan badan material, mereka akan menjauh dari dunia material ini ke dalam hutan menyatukan sang Aku/ roh dengan Supersoul (Tuhan itu sendiri)

Serperti Halnya Minyak tidak akan menyatu dengan air begitu juga ada dimensi suatu desa/ kota yang hilang yang sebenarnya tidaklah hilang hanya di batasi dan di murnikan dalam dimensi yang lebih suci dan agung terpisah dari dunia dan orang2 yang merosot dalam pengetahuan spiritual !!
Sang Yogi Menuju ke planet yg lebih Tinggi
..
Memandang semua mahkluk hidup adalah sama tanpa membedakan seperi halnya Matahari menyinari kotoran walaupun itu seonggok kotoran kerbau,
...jalan spiritual adalah Diam, hening, seperti air yang tenang semua kotoran akan mengendap.
Tuhan bukan figuran ketika kita menangis akan iba ..melihat pemujanya, Tuhan adalah sumber Hukum Universal, aksi dan re-aksi
SUNGGUH LUCU BERDOA DENGAN Penuh EMOSI (Pelayan Atau Ingin Dilayani) JIWA (KESEDIHAN)
SECARA TIDAK SENGAJA MEREKA MENGUNDANG ENERGY NEGATIVE
( kebingungan, kekacauan, kebodohan/ ke tidak tahuan, sedih, dst... adalah Bagian dari Energy Negative )
Sanata Dharma tidak mengajarkan hal hal bodoh seperti itu, selalu GLORY, BERNYAYI DAN MENARI dan melakukan meditasi yang mendalam terpusat HANYA UNTUK MEMUJA TUHAN, BEBAS DARI KEDUA HAL TERSEBUT, KARENA SEMUA ADALAH MAYA.

Seorang penyembah akan bebas dari rasa suka dan duka dengan pelayanan atau Bhakti

Sri Caitanya Mahaprabu Incarnation Krishna dan penyembahnya (Joyfull)

Rgveda II.72.4
“Aditer dakso ajayata, daksad uaditih pari”.
Artinya : Dari aditi ( materi ) asalnya daksa ( energi ) dan dari daksa ( energi ) asalnya aditi ( materi ) . teori yang mencengangkan ini telah tersurat di Veda. E= m.c2 Albert Einstein hal ini bukan hal yang baru dalam ilmu pengetahuan Veda.
We owe a lot to Indians, who taught us how to count, without which no worthwhile scientific discovery could have been made”
( "Kami berutang banyak kepada India, yang mengajarkan kita bagaimana cara menghitung, tanpa ada penemuan ilmiah yang berharga bisa telah dibuat" )

"When I read the Bhagavad-Gita and reflect about how God created this universe everything else seems so superfluous”
( "Ketika saya membaca Bhagavad Gita-dan merefleksikan tentang bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta ini semuanya yang lain tampak begitu berlebihan" )
Ketika ditanya dari mana ia menarik inspirasi bagi penemuan-penemuan ilmiahnya, Einstein menjawab,

“I have made the Bhagwad Gita as the main source of my inspiration and guide for the purpose of scientific investigations and formation of my theories”
( "Saya telah membuat Gita Bhagwad sebagai sumber utama inspirasi saya dan panduan untuk tujuan penyelidikan ilmiah dan pembentukan teori-teori saya




J.Robert Oppenheimer dan Bhagawadgita
J.Robert Oppenheimer: Julius Robert Oppenheimer (April 22, 1904 - 18 Februari 1967) adalah seorang fisikawan teoritis Amerika dan profesor fisika di University of California, Berkeley. Ia terkenal karena perannya sebagai direktur ilmiah dari Proyek Manhattan, Perang Dunia II proyek yang mengembangkan senjata nuklir pertama, yang ia sering disebut sebagai "Father of the Atomic Bomb".

Dalam referensi untuk tes Trinity di New Mexico, di mana bom atom pertama diledakkan, Oppenheimer mengingatkan apa yang termuat dalam Bhagavad Gita : "If the radiance of a thousand suns were to burst at once into the sky, that would be like the splendor of the mighty one." and "Now I am become Death, the destroyer of worlds." ( "Jika pancaran seribu matahari itu meledak sekaligus ke langit, itu akan menjadi seperti kemegahan yang perkasa. " dan "Sekarang saya menjadi Kematian, penghancur dunia." ) dan  "We knew the world would not be the same. A few people laughed, a few people cried. Most people were silent. I remembered the line from the Hindu scripture, the Bhagawad-Gita; Vishnu is trying to persuade the Prince that he should do his duty and, to impress him, takes on his multi-armed form and says, 'Now i am become Death, the destroyer of worlds'.
 Setelah perang Oppenheimer adalah penasih
at kepada Komisi Energi Amerika Serikat yang baru dibuat dan digunakan Atom posisi untuk melobi untuk kontrol internasional tenaga nuklir dan untuk menghindari perlombaan senjata nuklir dengan Uni Soviet. Setelah memprovokasi kemarahan banyak politisi dengan pendapat terang-terangan politik selama Red Scare, izin keamanannya dicabut dalam sidang yang banyak dipublikasikan dan dipolitisir pada tahun 1954.
Meskipun dilucuti dari pengaruh langsung po

litiknya Oppenheimer terus kuliah, menulis, dan bekerja dalam fisika. Satu dekade kemudian Presiden John F. Kennedy memberikan Oppenheimer Enrico Fermi Award sebagai isyarat rehabilitasi politik. Prestasi menonjol Oppenheimer dalam fisika termasuk pendekatan Born-Oppenheimer, bekerja pada elektron-positron teori, proses Oppenheimer-Phillips, dan prediksi pertama terowongan kuantum. Dengan murid-muridnya ia juga membuat kontribusi penting untuk teori modern bintang neutron dan lubang hitam, serta bekerja pada teori mekanika kuantum, teori kuantum lapangan, dan interaksi dari sinar kosmik.

Sebagai guru dan promotor ilmu pengetahuan, Oppenheimer yang paling dikenang sebagai pendiri kepala sekolah Amerika fisika teoritis sementara di University of California, Berkeley, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan fisika Amerika untuk era pertama dari menonjol di dunia dalam 1930. Setelah Perang Dunia kedua, ia memberikan kontribusi untuk organisasi ilmiah Amerika lagi, sebagai direktur dari Institute for Advanced
Study di Princeton, di mana ia memegang posisi lama Profesor Einstein sebagai Senior Fisika Teoretis.

The Bhagawad Gita
The Bhagawad Gita: The Bhagavad Gita (Sansekerta: भगवद्गीता ), juga lebih sederhana dikenal sebagai Gita, adalah kitab suci Hindu, bersifat Universal melingkup lebih luas dari agama dan umat manusia secara keseluruhan. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai "panduan bagi umat manusia" dan telah sangat dipuji oleh tidak hanya tokoh - tokoh terkemuka India seperti Mohandas Karamchand Gandhi tetapi juga Aldous Huxley, Albert Einstein, J. Robert Oppenheimer, Ralph Waldo Emerson, Carl Jung dan Herman Hesse .


 Hal ini dianggap salah satu teks yang paling penting dalam sejarah sastra dan philosophy.The Bhagavad Gita terdiri tepatnya 700 ayat, dan merupakan bagian dari Mahabharata. Guru dari Bhagavad Gita adalah Tuhan Krishna, yang dipuja oleh umat Hindu sebagai manifestasi Tuhan (Parabrahman) itu sendiri, dan disebut dalam sebagai Bhagawan, Yang Ilahi.

Isi Gita adalah percakapan antara Krishna dan Arjuna yang terjadi di medan perang sebelum dimulainya Perang Kurukshetra. Menanggapi kebingungan Arjuna dan dilema moral tentang pertempuran sepupu sendiri, Krishna menjelaskan kepada Arjuna tugasnya sebagai seorang prajurit dan pangeran, dan menguraikan tentang Yoga yang berbeda dan filosofi Vedanta, dengan contoh dan analogi.

Hal ini telah menyebabkan Gita sering digambarkan sebagai panduan ringkas untuk teologi Hindu dan juga sebagai panduan, praktis mandiri untuk hidup. Selama wacana, Krishna mengungkapkan identitas-Nya sebagai Mahatinggi sendiri (Svayam Bhagavan), memberkati Arjuna dengan visi menakjubkan bentuk ilahi yang universal-Nya.

Para pembaca langsung ke wacana Lord Krishna dari Bhagavad Gita termasuk Arjuna (penerima), Sanjaya (menggunakan Divya drishti berbakat oleh Rishi Veda Vyasa untuk menonton perang dan menceritakan peristiwa yang Dretarastra), Lord Hanuman (bertengger di puncak Arjuna kereta) dan Barbarika, putra Gatotkaca, yang juga menyaksikan 18 hari lengkap aksi di Kurukshetra. Bhagavad Gita juga disebut Gītopaniṣad, menyiratkan yang memiliki status Upanishad , yaitu kitab Vedanta.

Karena Gita diambil dari Mahabharata, itu diklasifikasikan sebagai teks Smriti. Namun, cabang-cabang agama Hindu yang memberikan status Upanishad yang juga menganggapnya sebagai Sruti atau "diwahyukan" teks. Seperti yang diambil untuk mewakili ringkasan ajaran Upanishad, juga disebut "Upanishad dari Upanishad". Judul lain adalah mokṣaśāstra, atau "Kitab Suci Pembebasan
Om ( Hurup suci Sansekerta) adalah Getaran Suci, Vibrasi alam semesta Juga di sebut "Nada"bukan lah bahasa percakapan seperti bahasa sehari hari, tetapi adalah bahasa para dewa & dewi (sinar suci) mahkluk Hidup yg lebih tinggi dari Manusia, Bukan bahasa doa yang umum di gunakan sehari hari dan hanya asal komat kamit saja tanpa getaran
Siapapun bisa berdoa tapi apakah doa dari orang ini memenuhi qualifikasi ...? semua orang bisa baca undang undang Hukum perdata dan pidana, tapi apakah mereka bisa memustuskan sesuatu dengan mengetok palu? seperti layaknya Hakim ?
Hanya orang orang yang di siplin dalam spiritual yg tinggi pemahaman, kesadaran, yang bisa mengantarkan doa para penyembah..seperti Para bijaksana, Yogi, Maha Rshi, Bikhu dan sudah Lepas dari segala dunia material, sex, makan makanan dari hasil pembunuhan, pengendalian indria2 thdp makanan lezat, nikmat yang menggoda, bagaimana mengendalikan indria dari kenikmatan?

mereka dipilih karena Dispilin spiritual bukan atas pilihan suara umat, suara terbanyakapalagi pintar berpidato tanpa masuk di akal, membuktikan dengan cara selalu menunjuk dan membeberkan Kitab yg di anggap suci!! Jika tidak berlogika kenapa dengan gamblang masih meyakini ?
Biasanya mereka yg berprofesi sebagai ahli agama membenarkan keyakinan tanpa meyakinkan kebenaran ini, mereka hanya menggunakan jalan pikiran tanpa pernah melatih spiritual ke dalam diri tentang " KESADARAN "
Hindu (SANATANAN DHARMA)
mengajarkan untuk pengendalian diri sendiri, mengenal kesadarn Tuhan
Bukan mengendalikan dunia
Seorang Yogi suci, Maha Reshi/ Bhagawand, Pandita, Biksu, akan mempunyai kesadaran spiritual yang tinggi dalam menilai semua adalah sama tidak ada perbedaan di dunia ini sama sekali. Bagi mereka yg tidak sadar maka mereka menyebut semua ini berbeda dengan jalan pikiran.
dari ketiga mahkluk hidup di atas terlihat serigala binatang buas, seorang pertapa (yogi), manusia biasa mereka mempunyai pandangan yang berbeda ketika melihat seorang wanita yang sedang mandi di sungai di tengah hutan
- Serigala berpandangan  sebagai makananya
- Pendekar kebodohan alias ketidak tahuan ( ahamkara) akan melihat wanita sebagai sumber nafsu atau sex akibat menggunakan isi pikiranya yang selalu yg selalu berubah ubah bahkan menganggap wanita adalah sumber Nafsu, ( wanita sebagai sumber sex) dan bahkan dengan ikiranya langsung menjudge dia akan masuk neraka dan di bakar di api neraka
- Seorang Yogi akan memandang wanita hanya sebagai roh bukan badan, memandang dengan pandangan sama semua mahkluk hidup

Mana yang anda Pilih ?

Ajaran yang mempunyai logika/ kesadaran 
Dengan kwalitas spiritual Timbulah kedamaian itulah jalan spiritual untuk mencapai Pembebasan (Moksa)

Atau
Ajaran yang hanya menggunakan pikiran saja?,  pikiran yang menipu sesuai dengan khayalan mereka..tanpa arah Logika!!
Orang pintar akan banyak berbicara di mimbar tentang Tuhan, di atas pintar ada orang yg lebih pintar Berakibat timbulah debat sepanjang Zaman tentang Ketuhanan dan dilingkupi ajaran maya, kelihatan baik di rasa tapi adalah suatu kebodohan karena dengan pikiran orang pintar akan selalu merasa pintar dan terjadilah debat timbulah, kebingungan, kekacauan dan sampai peperangan!!!

Cobalah ketahui apa yang anda dapat dari ajaran anda? Spiritual anda ?
Apa yang orang bodoh Lihat dan Pikirkan dari Gambar di bawah ini?Porno kah ?


Seorang Bayi dan laki laki dewasa akan memandang dengan pandangan berbeda ketika melihat buah dada wanita ini Orang Bijaksana ( kesadaran Tuhan)
akan memandang ini dengan, Kesadaran seperti seorang anak yang melihat makanannya, tanpa melihat badan

Di sini Hindu menjawab semua pertanyaan saya tanpa anda di anggap : hilang keimanan, di ancam masuk neraka akibat meragukan keimanan, semua di jawab dengan Logika.

Ketika The Beatles ingin keluar dari kemasyuran dan sangat sukses  
pada saat itu maka pada tahun 1967, mereka menghabiskan waktu  tiga bulan di Chaurasi Kutia, ashram Maharishi Mahesh Yogi di Rishikesh, mencari pengetahuan spiritual Timur India
DI kota suci Rishikesh di Uttarakhand, berjarak lima jam dari Delhi, ada ashram. Merupakan pusat meditasi terkenal akhir Maharishi Mahesh Yogi.  


Agak ironis karena ashram ditinggalkan akibat dunia material yang menipu ini,
hanya beberapa saja yang masih tekun belajar di Asram ini, malah kebanyakan orang barat yang menjadi tertarik terhadap ajaran spiritual veda, sangat berbalik dengan orang lokal yang tertarik dengan hingar bingarnya dunia barat, pengetahuan material, 
menghadap ke sungai Gangga, Semua Media internasional pada tahun 1960 memusatkan perhatian ke Asram itu, Banyak Bintang dunia artis terkenal mereka melakukan perjalan ke India mencari ketenangan, Menemukan makna hidup dan memahami diri batin sejati mereka. 
Di sini bahwa meditasi transendental (TM) mengalami metamorfosis-dari tehknik  luar biasa  seperti melantunkan Mantra Rahasia Pribadi di mana Maharishi berbisik di telinga masing-masing pemuja. 
Di sini bahwa The Beatles, tinggal pada tahun 1968, 
Memicu kegilaan terhadap orang orang Barat yang haus terhadap spiritual Sanata Dharma yang membuat India tujuan terjadi bagi kaum muda untuk mencari pendakian spiritual. musik, budaya, vegetarian, yoga, filsafat, kuantum, itu terjadi di India pusat spiritual veda dan terjadi di Asram Maharshi

kesadaran jati diri | Spiritual Sanata Dharma

kesadaran jati diri | Spiritual Sanata Dharma
Powered by Blogger.

Blog Archive